twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)
Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat...
Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa...
Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat?
ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Sepenggal Kisah Hidup dari seorang pecandu , Artikel 94#

Sepenggal Kisah Hidup dari seporang pecandu : Dia Aktivis “War On Drugs, kemanusiaannya terhadap korban Napza dan Hingga menjadi Jaringan Korban Napza Jogjakarta semoga bermanfaat salam Perjuangan
jadi, ada dua periode dalam hidup saya ini. Pertama, dikejar-kejar polisi ketika sedang asyik pake heroin karena kecanduanku.


Kedua, dihajar 2 Virus yang mematikan 1. Virus Hepatitis C dan yang Ke2 Virus HIV,
2 Tahun Berpindah-pindah Tempat dan Menyamar Untuk Menghindari Perlakuan tidak adil oleh masyarakat itu sendiri, keluarga dan diburu oleh polisi ibarat san pelaku Kriminal besar
1Tahun Memimpin Jaringan Korban Napza Jogjakarta selalu dihadapi terror dan tak pernah dilibatkan didalam forum pengambil kebijakan untuk pengguna Napza
7 Tahun Melawan 2 virus tersebut Hepatitis C dan Virius HIV


Terkait kisah hidupku aku berpesan kepada kawan-kawannya
Saudaraku... berikut ini saya postingkan berita tentang kisah saya dalam
menghadapi sakit yang saya derita selama ini.....
Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua untuk tetap semangat.
Tetap semangat
Terima kasih pak Polisi karena mau berbagi termasuk kejujuranmu. Contohnya yang satu
ini “(saya ) Pernah Ditodong Pistol Orang Tak Dikenal sampai Ngompol”


Tak heran, Saya kemudian menjadi salah seorang sasaran yang diterus diperlakukan bagaikan sampah masyarakat.

Paling utama saat polisi menentang argumentasi saya bahwa pecandu ada adalah korban bukan pelaku criminal disaat satu forum yang membahas Harm Rductioon KPA Propinsi DIY. Itu Menjadi Risiko terhadap saya dan pastinya berdampak kepada semua pecandu yang ada di Jogjakarta hal tersebut aku sadari secara penuh oleh aku. Pada suatu malam pada 2007 disaat aku sedang berdiskusi mengenai ketertindasan, misalnya dia polisi pernah menodongkan pistolnya ke kepalaku “ kalian sedang berpesta narkoba” ujarnya.
ketika berada di Malioboro oleh seorang tak dikenal. Sebab, Saya dianggap teman-teman pengguna Napza ditengarai menjadi organisatoris bagi gerakan pengguna Napza Jogjakarta dan menentang beberapa kebijakan Undang –Undang Narkortik. ''Saya diancam akan dibuang ke Kali Code Jogjakarta kalau tidak menghentikan aktivitas ini. Terus terang saya ketakutan. Sampai ngompol di celana.

Setelah melakukan pelarian dan berdiam diri selama 4 bulan lebih lebih, Saya semakin tidak bisa bernapas lega. Sebab, Pengguna Napza terus diburu oleh polisi bahkan sampai dilakukan tindak kekerasan secara fisik maupun psikologis jika mereka melawan dan dikejar-kejar polisi.

0 komentar: