Kebakaran adalah bencana penuh dengan kepentingan Politik dan ketidakadilan sosial, kenapa? Karena suatu tempat permukiman padat akan dikuasai oleh para pengusaha yang dilindungi oleh pemerintah untuk mengembangkan usaha mereka tanpa peduli meskipun harus megusir yang punya tanah.
Rumah kami dibakar dibumi hanguskan tanpa ampun sijago merah melalap semua pemukiman warga miskin terutama, kenapa kebakaran itu harus terjadi dilingkungan masyarakat miskin? Seeharusnya Negara memahami apa yang benar-benar menjadi masalah rakyat bukannya melindungi para pengusaha yang jelas-jelas menjerat rakayat tanpa ampun. Negara macam apa seperti ini kalau rakyatnya hanya untuk dibunuhi dengan cara yang tersistematis. Kekuatan militer digunakan untuk mengahadang perlawanan kami terhadap para pengusaha yang menjajah tanah kami, perlu diketahui sekarang ini rakyat berada dibawah tekanan Negara dan para pengusaha yang benar-benar mencari keutungan diatas penderitaan rakyat, pergerakan pun dirasakan semakin harus dibawah tanah karena sekarang setiap langkah diawasi oleh pengintai-pengintai Negara, kami bukan robot kami adalah manusia sdan tidak kalian selalu melanggar kemerdekaan kami, ingin rasanya aku pindah kenegara lain tapi ini bumu pertiwi yang melahirkan aku, hanya pemimpinnya saja yang perlu diganti. Setiap bencana dibuat agar Negara punya kerjaan selain kerjaan menghapus kemiskinan, menaikan pamornya dimasyarakat luas padahal tetap saja kita akan berada diketimpangan yang menjatuhkan kita sebagai rakyat, pendidikanpun kami kesulitan untuk mensekolahkan anak-anak kami, karena pendidikan dibuat menjadi lading bisnis para pengusaha bukan lagi sebagai tempat menuntut ilmu, rakyat akhirnya berontak melalui alam bawah sadarnya, sebagian menjadi pembunuh, perampok, pencuri karena memang kita diajarkan oleh Negara kita untuk melakukan itu. Negara ini adalah Negara bencana yang harus segera diperbaiki para pemimpinnya.
Tanggal 24 Juni 2008 pukul 23.30 WIB, istriku Citra diperutnya merasakan mulas-mulas dan mengeluarkan cairan merah yang berlendir, lalu kami berdua segera meluncur ke Rumah Sakit Dr. Sarjito menggunakan kendaraan bermotor, setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai di RS, lalu aku langsung membawanya ke UGD,dan istrikupun langsung ditangani secara baik oleh petugas yang ada di UGD. aku keluar mengurus administrasi pendaftaran, ketika aku masuk lagi istriku sudah tidak ada lalu aku tanya kemana pasien hamil tadi? sudah mondok diruang GBST, lalu akupun segera menuju keruangan tersebut, namun sesampainya diruangan GBST aku melihat istriku hanya terbaring kesakitan tanpa ada perawatan apapun, sesekali memang perawat memeriksakan vaginanya namun jawabannya belum ada jalan untuk keluar bayinya mungkin besok bisa pulang, apa? dia kesakitan, disuruh pulang, aku ngantuk sekali lalu aku memutuskan keluar untuk tidur sejenak dikursi rumah sakit, menjelang pagi sekitar pukul 5.30, 25 juni 2008, aku kembali keruangan istriku terbaring, aku sangat bingung melihat kondisi istriku yang merasakan kesakitan diperutnya, lalu aku hampiri kemejanya perawat lalu aku mengeluarkan pernyataan bahwa istriku adalah pasiennya dokter Dyah, tiba-tiba seorang perawat (saya tidak tahu namanya) didepan 5 orang perawat lainnya dan 2 orang pasien, mengatakan kepada saya, HIV positif ya? aku diam, jenengan juga HIV Positif? aku masih diam. kamu dan istrimu HIV Positif? lalu aku bicara, anda salah bicara seperti itu didepan umum, tidak! disini semuanya perawat tidak ada yang tahu kode b20 selain perawat, jelas-jelas aku mendengar kata-kata yang menuduh bahwa saya HIV positif padahal saya tak pernah membuka status HIV saya kepadanya, jelas-jelas juga saya melihat situasi dan kondisi yang ada disana apalagi pagi-pagi jelas kesibukan rumah sakit sudah pasti. Lalu aku pergi keluar ruangan mereka langsung membentuk tim untuk melakukan operasi Secio terhadap istriku. diluar ruangan aku telepon sahabatku edo yang semalam dia habis main dari rumah kami, lalu aku menceritakan yang terjadi barusan…,tiba-tiba perawat yang menuduhku dan istriku seorang HIV positif datang memanggilku, aku disuruh tandatangan untuk persetujuan Secio istriku, lalu dokter itu bilang Mas saya minta maaf, karena ini semua demi kebaikan istrinya… aku diam saja… setengah jam kemudian edo datang untuk mendampingiku… kemudian banyak dokumen-dokumen yang harus aku tandatangani yang aku sendiri tidak mengerti isinya apa saja, karena aku panik dan yang aku pikirkan yang penting istriku selamat… sekitar jam 10.15 istriku dibawa keruang operasi di UGD, kutunggu-tunggu prosesnya diluar ruangan sambil berharap-harap cemas sekitar jam 1 siang anakku lahir keluar dari ruang operasi dengan wajah yang sangat cantik sehat dan gemuk, berat 2,500 panjang 46 cm lingkar kepala 40, tiba-tiba datanglah dokter Dyah, sambil menceramahiku dan menyalahkan kami berdua, kamu seh dan istrimu tidak pernah kontrol sayakan juga harus memikirkan perawat-perawat saya agar tidak terinfeksi, lalu saya bilang saya tidak punya uang untuk kontrol dok.. dokter menjawab sayakan tidak pernah mempermasalahkan kamu ada uang atau tidak, lalu saya bilang lagi kenapa dokter tidak pernah bilang dari awal… lalu kami berdebat mengenai keuangan… dan aku bertanya gimana istri saya dan anak saya, anak dan istrimu terselamatkan dan selamat ya…..satu jam kemudian aku boleh menjenguk istriku selesai operasi ketika melihatnya tempat berbaring istriku dibungkus dengan kantong plastik…sambil aku kasih semangat agar segera bisa dibawa keruang perawatan berikutnya istriku harus bisa menggerakan kakinya karena efek obat biusnya membuat istriku mati rasa… satu jam kemudian istriku mulai bisa menggerakan kakinya…lalu setengah jam kemudian datang lah petugas medis dengan kostum seperti robot membawa istriku keruang perawatan diruang Anggrek, dengan hati senang aku kabarin semua orang yang aku kenal bahwa anakku lahir dengan selamat dan sehat, bertubi-tubi ucapan selamat melalui sms masuk ke hp ku… dan beberapa kerabat keluarga mulai datang ke rumah sakit untuk menjenguk citra, ketika aku dan ibu mertuaku ingin melihat babynya diruangan bayi, lalu ibu mertuaku tidak diijinkan untuk melihatnya hanya orang tuanya saja, sedih rasanya ibu tidak bisa melihat cucunya… aku lihat anakkku begitu cantik mulutnya mengunyam bergerak lalu aku elus-elus pipinya… tiba-tiba dokter datang untuk meminta keterangan kepada saya mengenai riwayat kesehatan orang tuanya dan aku jawab apa yang aku tahu dan apa adanya tak ada yang dilebihkan atau dikurangi…, lalu aku dikasih resep obat arv katanya untuk babyku… lalu aku ambil obat tersebut didepo UGD, sangat lama karena petugas depo obat ga tahu gimana caranya memberikan ARV dengan dosis yang lebih rendah sedangkan yang ada di rumah sakit duviral neviralnya untuk orang dewasa, petugasnya telepon kesana-kesini aku gatahu telpon kesiapa? tapi katanya maghrib aku kembali…pukul 18.05 wib aku datang kembali kedepo obat dengan obat yang sudah diracik dan dibungkus kertas lalu aku bawa keruangan bayi dan aku kasih kepetugas yang jaga karena dokternya sudah tidak ada…, aku melihat kembali babyku perasaanku masih sama senang!!! lalu aku keluar menghampiri keruangan Anggrek tempat istriku dirawat… tanggal 26Juni 2008, aku keluar rumah sakit untuk pulang kerumah namun aku mampir kekantor gubernur karena sedang memperingati HANI 2008, setelah itu beberapa teman pengguna napza datang lalu kami kumpul di monumen serangan oemoem 1 maret, aku mewakili Persaudaraan Korban Napza Indonesia dan teman-teman jaringan korban Napza Jogjakarta menyampaikan pernyataan sikap. setelah acaranya selesai aku kembali ke rumah sakit tiba-tiba aku dapat telepon banhwa bayiku sedang kritis, lalu aku segera keruangan baby… bayiku tiba-tiba sudah dikasih selang dimulutnya alat untuk bantu pernafasan… ketika aku melihat kondisi kulitnya seperti orang yang terkena efek samping ARV, tapi aku diam saja, lalu dokter menghampiriku dia berkata sejak semalam bayinya demam nafasnya sering hilang jadi bapak jangan jauh-jauh dari sini karena takut terjadi sesuatu aku memberanikan diri bertanya bagaimana dengan kemungkinan efek obat ARVnya dok?? obatnya tidak ada masalah, katanya. lalu aku keluar kembali keruangan istriku dirawat, istriku bertanya ayah dari mana, lalu bilang dari lihat dede… gimana kondisi dede… aku jawab dengan bohong baik karena aku gak mau istriku semakin droft kondisinya…, pukul 5 sore aku dapat kabar lagi bayiku kritis… lalu aku datang keruangan bayi, jantung bayiku sedang di pompa-pompa aku sedih anak bayi itu harus mengalami penderitaan yang seharusnya tak dialami, aku meratapi sambil menangis….sambil berharap dan berdoa agar Tuhan menyelamatkannya… lalu aku kembali ketempat istriku aku menceritakan sebenarnya bahwa bayi kita sedang kritis…, istriku sambil memaksa meminta kepadaku ingin melihatnya, karena memang sejak keluar dari perutnya istriku belum sempat melihat wajahnya…lalu aku mengantarnya keruangan bayi… sesampainya disana istriku menatapinya, lalu bertanya kepada perawat coba diperiksakan kembali, ketika diperiksa kondisinya kembali kritis,jantungnya dipompa istriku menangis histeris melihat anaknya dadanya digenjot-genjot, istriku teriak jangan-jangan digituin dadanya, lalu dokter langsung berhenti gimana neh pak jadi gak boleh saya pompa jantungnya… dengan geram juga saya persilahkan asalkan anak kami selamat… namun tiba-tiba dokter memanggil istri saya ibu kesini… tanpa ada rasa empati dokter memberitahukan bahwa anak kami telah meninggal dunia, lalu kami berdua menangis istriku lebih histeris, aku mencoba menenangkan istriku namun tidak bisa karena akupun merasa bingung kenapa terjadi seperti ini… dokter langsung bilang tunggu diruangan jenazah….dan akupun mulai mengabari berita duka ini kepada orang terdekat kami…beberapa saat kemudian datang teman-teman dan keluarga kami…, lalu bersama teman-teman aku keruangan jenazah saya minta tolong tangani jenazah bayi saya dengan baik… petugasnya bertanya anda punya biaya berapa? beberapa teman menghubungi pihak dinsos untuk mendapatkan layanan pemakaman namun pihak Dinsos hanya bisa menyediakan uang Rp. 600.000, namun petugas jenazah itu masih terus berkelit berusaha untuk mengeruk uang dari kami…tanggal 27 juni 2008, anak kami dibawa kepemakaman tidak dengan ambulance sehingga terjebak macetpun tidak ada yang peduli, kata petugasnya dengan biaya segitu mana bisa, kalau pakai ambulance harus tambah biaya 150.000 lagi, bangsat dalam hatiku….sesampainya dipemakaman anakku sempat ditolak oleh warga setempat dengan alasan anak kami anak jalanan…karena memakai jasa Dinsos… namun beberapa teman-teman bisa menyelesaikan semuanya itu… dalam Damai sejahtera anak kami bisa di makamkan dan segera menuju surga, sambil aku bisikkan dunia ini terlalu kejam untukmu nak…
Nb. pelanggaran terhadap Citra belum detail karena dia belum berani banyak cerita apa yang telah dialaminya!!
Ketika rasa itu hadir dalam jiwa, tapi kenapa keterikatan membuatnya tak bisa untuk memiliki seutuhnya…, ketika jiwa sedang merana seuntai harapan yang tak mungkin disatukan, dengan hati yang lapang aku harus melupakan kenangannnya, karena memang cinta tak harus memilikinya.
Namun jiwa ini masih terasa hampa tanpa getarannya, namun getarannya terkadang membuatnya hanyut tanpa terkendali…, mengapa aku harus hidup didalam keterpaksaan, budaya, ekonomi dan sosial membuat aku menjadi orang yang tersingkirkan, karena meraka telah menciptakan utnuk menghancurkan orang-orang seperti kami. Mengapa tirani meraja rela diatas negeri tercinta ini? mengapa kemanusiaan kami kami tak pernah diakuinya? dan mengapa ketidakadilan terus terjadi? apakah karena semua digenggam oleh orang-orang yang Tamak dalam menjalankan negeri ini?
Tapi tetap aku takkan pernah membuangnya perasaan ini, perasaan cinta terhadap semua manusia, akupun tak akan mau membiarkannya ketidakadilan terus terjadi, Teman-teman kami itu dilarang masuk kesalah satu tempat untuk mencari makan, karena mereka sering dituduh sebagai pencuri, sahabat-sahabat kami tak pernah mendapatkan tempat dinegaranya, hanya karena dia bukan perempuan bukan juga laki-laki, bahkan diri kamipun selalu dicap sebagi penjahat hanya karena kami kecanduan narkoba, sampai diantara kami memperjuangkan hidupnya dipinggir jalan dengan penuh hinaan diantara manusia-manusia yang telah membedakan dirinya dengan kekayaan. Dimanakah keadilan?, Dimanakah Hati Nurani Kalian para pemimpin bangsa? janganlah kau terus mengorbankan kemanusiaan kami dengan alasan-alasan yang terus kau buat untuk membenci kami.
aku, tak akan pergi meninggalkan perjuangan ini!!! walau aku tak akan pernah memilikinya, tapi kebenaran yang ada dijalanku…
Aku bosan dengan aktivitas ini, akupun sedih sehingga aku lelah dalam menjatuhkan airmata tak ada perubahan, mimpi kita masih tertutup belum ada pintu yang membukanya sebab penjagaan sangat ketat dan harus perjuangan untuk mendobraknya, aku bosan berada didalam lingkaran yang panjang ini seperti tak ada ujung yang bertepi karena aku ingin istirahat sejenak membasuh wajah yang penuh keringat ini dengan air yang mengalir disungai…
masih sanggupkah aku terus maju meski hanya seorang diri? karena yang aku lihat semuanya hanya mengejar kekuasaan, kenapa sebab ini membuat mereka terbuai untuk ikut serta menyiksa kehidupannya…
apa yang kupikirkan saat ini adalah istirahat panjang atau aku langsung menabraknya sehingga kita mati bersama, tapi itu semua tak bisa menghentikan segala bentuk penindasan, aku harus tetap menanam kesadaran kritis kepada semua yang tertindas dan menggulingkan kekuasaan yang tirani.
Nama buah cintaku adalah :Sagara Pradeeta Adiputra, dan dialah pejuang berikutnya karena anugerah Tuhan tak ada yang tak berarti karena samudera berjalan dengan kebenaran yang sudah ditentukan Tuhan, karena samudera tak akan pernah menjadi badai bila mereka tak pernah dirusak dengan ketamakan manusia lainnya. Dan Raja yang pertamalah yang akan berjuang diatas kebenara hukum yang telah dibuat oleh Tuhan bukan oleh manusia, karena raja adalah suara hati rakyat yang semuanya adalah atas kehendak Tuhan.
Dan dia akan bekerja seperti pangeran yang akan mencapai takhta kebenaran karena tirani itu harus ditumpas dengan pedang keberanian bukan dengan pedang para munafik dan pengkhianat!!!
Lihat gelombang itu sudah mulai membesar dan sebentar lagi dia akan menghajar karang tapi lihat karang tidak hancur meski ombak itu terus menyerangnya, maka itu kita harus kuat melawan segala bentuk tirani yang menguasai negeri kita ini, semua menjadi langka hidup kita semakin susah karena kerakusan menguasai individu para penguasa dan kita telah salah memilih wakil bangsa ini untuk kita karena ternyata kita telah diperas, diperdaya tanpa ampun dan sampai akhirnya kita mati perlahan oleh ketidak adilan yang menyerang kemanusiaan. Dunia semakin keji karena kegelapan terus menjajah derajat kemanusiaan kita dan jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban berikutnya, karena kita tahu bahwa itu tidak abadi.
Lihatlah lagi apa yang telah terjadi dihadapan kita…?
musuh kita adalah para penguasa yang berlindung dibalik partai dan agama, kemanusiaan kita diganggu tanpa alasan yang jelas karena yang kutahu dia akan membunuh kita tanpa ada darah sisa ditubuh kita.
lihat lagi apakah itu semua yang menjadi musuh kita…?
Lihat gelombang itu sudah mulai membesar dan sebentar lagi dia akan menghajar karang tapi lihat karang tidak hancur meski ombak itu terus menyerangnya, maka itu kita harus kuat melawan segala bentuk tirani yang menguasai negeri kita ini, semua menjadi langka hidup kita semakin susah karena kerakusan menguasai individu para penguasa dan kita telah salah memilih wakil bangsa ini untuk kita karena ternyata kita telah diperas, diperdaya tanpa ampun dan sampai akhirnya kita mati perlahan oleh ketidak adilan yang menyerang kemanusiaan. Dunia semakin keji karena kegelapan terus menjajah derajat kemanusiaan kita dan jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban berikutnya, karena kita tahu bahwa itu tidak abadi.
Lihatlah lagi apa yang telah terjadi dihadapan kita…?
musuh kita adalah para penguasa yang berlindung dibalik partai dan agama, kemanusiaan kita diganggu tanpa alasan yang jelas karena yang kutahu dia akan membunuh kita tanpa ada darah sisa ditubuh kita.
lihat lagi apakah itu semua yang menjadi musuh kita…?
Hari ini aku diingatkan oleh sebagian teman-temanku yang ingat bahwa usiaku telah bertambah tak sempat kupikirkan lagi diriku karena aku merasa sedang berada didunia yang penuh dengan kegelapan, bulan depan (Juni) 2008 cahaya hatiku akan datang sibuah hati yang dimana aku berharap dia tidak teracuni oleh Virus dari bobroknya sistem kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, aku harus yakin…meski ketakutan menghantui pikiran-pikiranku, aku harus marah kenapa aku tidak diizinkan mendapatkan keadilan terutama untuk anakku nanti, aku ingin kau juga bertanggung jawab dalam hidupnya.
cahayanya tak boleh kau redupkan apalagi kau padamkan dari kehidupannya, karena yang harus bertanggung jawab adalah kau terhadap warga negaranya. aku sudah jadi korban pembodohan olehmu, sehingga derajat kesehatanku hancur dan sehingga juga kondisi ekonomiku melemah, aku menjadi miskin didalam segala hal, karena kau buat masyarakat memandang jiwaku yang sangat menjijikan…,
Ibu pertiwi menjanjikan merawat kehidupan bangsanya tetapi ibu pertiwi dipengaruhi oleh partai-partai biadab. kenapa memakai nama rakyat tapi yang kau raih adalah kekuasaan untuk memeras kami?
Hari ini aku akan berjanji tak akan pernah aku menghentikan gerakannya meski tanah ini menjadi aliran darah karena inilah cita-cita keadilan melawan kegelapan tirani bangsanya, karena tak ada perjuangan tanpa peperangan.
hari yang cerah untuk memulai kehidupan aku merasakannya tanpa beban kali ini, semua renungan-renunganku telah kusikapi dengan kemampuanku agar juga tidak merusak tubuhku, ternyata memang aku tidak bisa merubah peradaban yang telah terbentuk ratusan tahun lalu bahkan ribuan tahun.
Aku hanya mencoba berada dijalanku yang kupandang bahwa ini adalah benar, tapi sekali lagi sulit untuk merubahnya karena memang manusia sudah bentuk oleh sistem agar mereka, kita mengejar uang. Memang itu bukan segala-galanya tapi nyatanya memang itulah yang dikejar…
aku akan tetap melangkahkan kakiku dan tak akan pernah mengubah apa yang telah kuyakini juga, meskipun aku tidak bisa mengubahnya bukan berarti aku harus mengubah idealismeku.
memang banyak orang bicara “jangan bicara idealisme tapi berapa banyak uang dikantong kita” (Iwan fals). saya kira itu hanya pantas untuk orang-orang yang tamak, dan tak akan pernah aku menjualnya sebesar apaun tidak akan. karena aku hanya akan bicara mengenai keadilan untuk orang-orang yang tertindas dan juga aku akan mengungkapkan para penindas itu.
Pengusaha : menindas rakyat untuk meraih keuntungan besar, tenaga, pikiran, materi, moral dan mental rakyat diperas tanpa ampun. Tanahnya diambil untuk dijadikan komoditas yang tanpa dipikirkan dampak sosial dan lingkungannya. orang pribuminya menjadi pengemis diatas tanahnya sendiri, mau minum, makan, berak, kencing harus mengeluarkan uang. tanah hijau menjadi gurun yang panasnya menyengat, dampak polusi juga menyebabkan kesehatan masyarakat menjadi memprihatinkan, rakyat tidak bisa melawan karena pengusaha dilindungi oleh pemerinta melalui undang-undang.
Pemerintah: memperbudak rakyat untuk mengikuti peraturannya yang katanya ini untuk kepentingan rakyat tapi tak pernah ada bukti bahwa kita sejahtera. Kita dibungkam baik dalam suara, bahasa tubuh maupun pikiran karena pemerintah hanya milik golongan/ partai-partai politik yang menguasainya. maka kita yang golongannya rakyat kecil akan dibumi hanguskan oleh sistem mereka.
Militer: membunuh, menangkap, perang, memenjarakan kita benar-benar berada didalam mafia kekuasaan yang dimana kita akan dijadikan korbannya untuk dikambing hitamkan dari setiap semua masalah yang ada dinegeri ini. dan militer dengan seragamnya tanpa gentar dan rasa perikemanusiaan memerangi kita.
seharusnya kita sadar bahwa merekalah yang membuat kita saling bertengkar, kita hanya orang yang tertindas seharusnya kita bersatu melawan ketidakadilan tersebut, hanya kematian yang dapat mengakhiri perjuanganku dan generasiku akan mneruskannya untuk mendapatkan kemerdekaan yang sejahtera untuk kita semua….
Hidupku yang kujalani penuh dengan pengkhianatan…
itu semua terjadi disetiap mimpi kita dan uang dijadikan segala-galanya
disini kami merasakan sakitnya dikhianati,hingga kami terpukul dan terbalut dalam luka
cita-cita yang kita perjuangakan perjalanannya terasa sangat rumit.
akankah keadilan akan datang pada masanya?
akankah kita merasa damai ketikamendenganr debur ombak dipantai?
sekarang ini belum terasa, rasanya masih seribu tahun lagibertemu dengan mimpi kita.
karena ini semua cerita yang tergambar dikehidupan nyata.
pengkhianat,penindas aku tubuhku lelah menghadapimu, selama alam raya ini masih ada ketidakasdilan akan terus menyerang kita!!!
Oleh : Dianozky
bangsat…semua yang telah aku tuliskan hilang begitu saja…, terhapus fakta yang disabotase diluar kendaliku sebagai manusia.
dasar pengkhianat kau tak sadar bahwa yang dilakukannya adalah menindas dirimu sendiri…
kita sahrusnya sadar.. yang diingikan penindas adalah membuat kita saling berperang dan kita terjebak oleh sistem yang membuat aku harus merenung sejenak…
apa yang sedang aku perbuat?
apa yang sedang kau perbuat?
apakah semua inu akan berakhir menjadi sebuah cita-cita yang indah?
aku lelah…, kekuatanku sebagai seorang manusia terasa hilang diatas awan gelap
dimanakah matahariku…, berikanlah aku cahaya hangatmu, agar aku tak gontai berjalan di dinginnya kegelapan lorong hitam
apakh benar aku berada dilorong kegelapan?
tidak!! kita dibuat untuk dihancurkan oleh para penindas yang menginginkan kemenangannya
(c) Copyright 2009 Bongkar Tirani All Rights Reserved.
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by Skinpress