twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)
Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat...
Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa...
Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat?
ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Demokrasi untuk rakyat, Artikel 42#

Demokrasi untuk rakyat, tidak pernah tercapai sesuai asas demokrasi memang negara kita sedang masa transisi untuk mencapai demokrasi, tapi selalu saja fakta-fakta membuktikan rakyat selalu diadu dombakan oleh para penjilat yang ingin menguasai negeri ini, dengan janji-janji manis katanya suara rakyat adalah suara tuhan, tapi suara rakayat selalu dipermainkan oleh para penguasa-penguasa baru yang mengatasnamakan demokrasi untuk rakyat, biarkan rakyat memilih biarkan rakyat berbicara dan biarkan rakyat berhak untuk diam, pemilu sebentar lagi semua partai politik malakukan segala secara untuk mendapatkan simpati dari rakyat, seharusnya rakyat yang berdebat dengan para kandidat para calon penguasa bukannya para calon penguasa yang saling berdebat bahkan media hanya memfasilitasi para calon penguasa untuk berdebat kenapa bukan bukan rakyat yang harus berdebat dengan para calon penguasa dimana demokrasi untuk rakyat, semua manusia berhak memilih dan dipilih untuk tercapainya keadilan sosial untuk rakyat, bahkan saya pribadi tidak ada satupun clon penguasa yang harus saya pimpin karena saya selalu dilarang untuk mendapatkan tempat untu berdiskusi dengan para penguasa karena kalau saya ingin ikut berdebat saya harus tedaftar disalah satu partai politik, padahal saya sebagai warga negara seharusnya terpenuhi hak sipol saya dari manapun saya, dari manapun latar belakang saya,pendidikan saya tetap saja saya tidak pernah mendapatkan tempat. dimanakah demokrasi untuk rakyat.....

0 komentar: