twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)
Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat...
Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa...
Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat?
ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

aku hanya bisa menuliskan apa yang aku lihat, Artikel 69#

Yang aku lihat disekitar kehidupanku, hanya bisa kusuarakan melalui tulisan yang tak ada arti sastranya bahkan terbaca seperti tulisan anak kecil yang tidak bisa dibohongi apa yang terjadi pada dirinya, aku hanya bisa menuliskan saja apa yang aku lihat, aku tak pernah lagi bisa bersuara untuk kusampaikan apa yang telah terjadi disekitar seharusnya patut diperhatikan, karena aku sudah banyak yang membungkam untuk saat ini aku hanya bisa menuliskan saja, karena orang-orang yang membungkam itu takut akan perubahan, aku masih bertahan untuk diam namun aku tetap menuangkannya apa yang aku lihat disekitarku melalui tulisan, sebab jika aku terus diancam untuk bungkam mungkin saja aku akan terbunuh jika harus terburu-buru mengungkapkan situasi sosial yang tidak adil ini, aku masih terus melihatnya meskipun tirani itu kini semakin terang-terangan menunjukkan dirinya, rasanya memang tidak tahan ingin sekali aku teriakan ini semua, namun kekuatan masih belum cukup sehingga apa yang aku suarakan terkadang tidak ada yang ambil peduli untuk menuntaskan ketidakadilan sosial ini, bahkan aku terlalu sering ditertawakan karena mereka menganggap apa yang aku sampaikan tidak pernah membuat mereka peduli dan memang aku tidak bisa menyembunyikan emosionalku, sehingga aku bersuara sejadi-jadinya mengikuti emosi hatiku karena aku tidak bisa memainkan peranan yang aku anggap itu semua adalah pembohongan diri dan publik, entah kenapa orang-orang itu sangat senang berperan seperti seorang aktor seolah mereka tidak melihat dan merasakannya, bila mereka seorang manusia seharusnya mereka bisa merasakannya apa yang terjadi dan memperjuangkannya bersama untuk membongkar tirani yang semakin menggurita dialam yang katanya demokrasi ini...
Aku hanya bisa menuliskan pa yang telah aku lihat, aku belum ampu untuk bersuara dan berteriak seperti para aktor, aku hanya mampu berteriak sejadi-jadinya mengikuti apa yang dikatakan hati nurani ku ini!!!


0 komentar: